photo combo-video-spotlight_0_zps9ddbfa37-contoh_zps9bed1fcf.jpg

 photo spotlight_video_zps493115ac.jpg

 photo corp-video-spotlight_zps90731319.jpg

 photo 2013cal-spotlight_zpsc4d28233.jpg

 photo 03b-WV-2_zps5158d285.jpg

 photo 04b-WV-2_zps0e75db1c.jpg

 photo 10-WV-2-France_zpsc719b040.jpg

 photo spotlight_tornado_damage_zps0f361475.jpg

 photo 59f5d116-1ca9-4ba9-9a09-0c0e71f7ade1_zps4a7d1de6tessttttt_zps250a5816ini_zpsc12dd4aa.jpg

Wednesday, December 25, 2013

Citra Satelit


Citra Satelit merupakan suatu gambaran permukaan bumi dalam bentuk image (gambar) secara digital yang memiliki ketajaman yang tinggi, hasil perekaman oleh sensor (kamera) pada satelit pengideraan jauh yang mengorbit bumi.

Pemetaan menggunakan satelit penginderaan jauh saat ini menjadi pilihan yang menarik. Hal ini tidak lain karena citra satelit sudah semakin mudah untuk diperoleh. Apabila dibandingkan dengan metode fotogrametri maka pemetaan dengan citra satelit akan mereduksi banyak sekali kegiatan, namun memberikan hasil yang tidak berbeda jauh. Terlebih dengan citra satelit beresolusi tinggi, hasil yang diberikan hampir mendekati foto udara. Saat ini telah dipasarkan citra satelit beresolusi tinggi seperti IKONOS (4 m dan 1 m), Quickbird (2.44 m dan 0,61 m) dan World View (0.46 m).

Sampai saat ini terutama di negara-negara maju, pemanfaatan citra satelit sudah sedemikian luasnya dijadikan sebagai sumber dasar dalam proses analisa dan kajian di berbagai bidang diantaranya pada perencanaan wilayah dan perkotaan, lingkungan, sumber daya alam, kependudukan hingga bidang pertanahan (militer). Di Indonesia pemanfaatan citra satelit juga telah banyak dilakukan dalam menunjang pengelolaan daerah di berbagai bidang yang nantinya diharapkan dapat berhasil guna untuk kemajuan pembangunan daerah yang terus berkembang.

Perkembangan suatu wilayah akan semakin menuntut kesiapan daerah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan seiring dengan laju dan dinamika perubahannya, berbagai kebijakan dan peraturan serta kualitas pelayanan harus semakin lebih direncanakan dengan matang, agar perkembangan yang dilakukan menjadi lebih terarah, efektif dan efisien serta menjangkau tujuan dan sasarannya demi kesejahteraan masyarakat.

Di wilayah-wilayah Kecamatan / Kabupaten / Provinsi yang tersebar di Indonesia, sampai saat ini terus mengembangkan dan merencanakan wilayah sesuai dengan kondisi potensinya yang ada, namun hal ini memerlukan kesiapan daerah dalam mengantisipasi tantangan-tantangan dari perkembangan pembangunan tersebut, baik saat ini maupun di masa yang akan datang, oleh karena itu maka eksistensi pembangunan di daerah sangat ditentukan oleh kemampuan para pengelola daerah dalam mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien.

Kunci dalam upaya mengatasi hal itu adalah terletak pada kecepatan dan ketepatan para pengelola daerah dalam menangkap informasi, melakuan analisis dan membuat perencanaan pembangunan yang matang. Salah satu sarana atau media untuk mendukung itu semua adalah tersedianya data dasar kecamatan / kabupaten / provinsi yang lengkap, akurat dan mutakhir.

Data citra satelit dapat digunakan sebagai data dasar dalam pembuatan peta dasar skala besar pada daerah pusat-pusat pertumbuhan di wilayah yang termasuk ke dalam fungsi wilayah pada kecamatan / kabupaten / provinsi. Hal ini mengingat teknologi pemetaan sudah memiliki trend ke arah real visual image source yang berbasis struktur data raster (foto udara dan citra satelit) dengan cakupan yang sangat luas dalam waktu yang relatif singkat.

Saat ini peta dasar ber-skala besar dapat dihasilkan melalui teknologi penginderaan jarak jauh (remote sensing), dengan teknik pengolahan citra satelit resolusi tinggi. Dengan menggunakan teknik ini dalam waktu yang singkat dapat tergambarkan daerah yang luas walaupun menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Selain itu akan dihasilkan peta garis dan peta foto terkini yang berkualitas tinggi, dimana kenampakan atau visualisasinya seperti sebuah foto dengan warna objek yang alami dan memperlihatkan kondisi apa adanya. Dengan demikian para pengguna akan dapat secara cepat memahami kondisi lapangan yang terpetakan karena sudah familiar akan lokasi yang sesungguhnya.

Citra Satelit Quickbird & WorldView memiliki resolusi spasial yang sangat tinggi sehingga mampu mendeteksi karakteristik suatu objek di permukaan bumi dan menghasilkan informasi sangat detail, sangat cocok untuk diaplikasikan sebagai sarana untuk menggali potensi wilayah di permukaan bumi dan juga memberikan kemudahan dalam menginterpretasikan citra secara langsung dan analisis spasial objek untuk keperluan inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan yang ada.

Citra Satelit Quickbird


Quickbird merupakan satelit penginderaan jauh yang diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 di California, U.S.A. Dan mulai memproduksi data pada bulan Mei 2002. Quickbird diluncurkan dengan 98ยบ orbit sun-synchronous dan misi pertama kali satelit ini adalah menampilkan citra digital resolusi tinggi untuk kebutuhan komersil yang berisi informasi geografi seperti sumber daya alam.

Satelit Quickbird mampu untuk men-downloadcitra dari stasiun three mid-latitude yaitu Jepang, Itali dan U.S (Colorado). Quickbird juga memperoleh data tutupan lahan atau kebutuhan lain untuk keperluan GIS berdasarkan kemampuan Quickbird untuk menyimpan data dalam ukuran besar dengan resolusi tertinggi dan medium-inclination, non – polar orbit.

Setelah meng-orbit selama 90 hari, Quickbird akan memperoleh citra dengan nilai resolusi, Panchromatic sebesar 61 cm dan Multispectral sebesar 2.44 meter. Pada resolusi 61 cm bangunan, jembatan, jalan-jalan serta berbagai infrastruktur lain dapat terlihat secara detail. 

Quickbird dapat digunakan untuk berbagai aplikasi terutama dalam hal perolehan data yang memuat infrastruktur, sumber daya alam bahkan untuk keperluan pengelolaan tanah (manajemen, pajak). Sedangkan untuk keperluan industri, citra Quickbird dapat memperoleh cakupan daerah yang cukup luas sebesar 16.5 km atau 10.3 mil.

Citra Satelit WorldView-2






Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing), telah merubah paradigma visualisasi permukaan bumi kita dari impian menjadi kenyataan, dari fiksi ilmiah menjadi bukti ilmiah. Lompatan teknologinya telah menghasilkan manfaat yang sangat berguna bagi banyak bidang yang berkaitan dengan manajemen pemanfaatan bumi dan permukaannya.

Produk teknologi penginderaan jauh yang sangat luar biasa adalah berupa citra satelit dengan resolusi spasial yang tinggi, memberikan visual permukaan bumi sangat detail. Citra Satelit merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang direkam oleh sensor (kamera) pada satelit pengideraan jauh yang mengorbit bumi, dalam bentuk image (gambar) secara digital.

Pemanfaatan citra satelit saat ini sudah sangat luas jangkauannya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi, mulai dari bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan, Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang Pertahanan (militer). Di Indonesia penerapan teknologi penginderaan jauh ini telah dilakukan masih pada sebagian besar untuk keperluan inventarisasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup, namun intensitasnya masih sangat sedikit dan belum merata di seluruh wilayah. 

Teknologi Penginderaan Jauh yang dikembangkan oleh Digitalglobe telah menghasilkan Generasi Terbaru berupa Citra Satelit WorldView-2 dengan resolusi yang lebih tinggi yaitu 46 cm – 50 cm (Quickbird memiliki resolusi kira2 60 cm). WorldView-2 dengan kualitas resolusi yang semakin canggih dan cakupan spektrum yang semakin lengkap, sangat bermanfaat bagi analisis permukaan bumi dengan sangat detail.






Pemanfaatan Citra Satelit dalam Pemetaan Kawasan Tambang



Pemetaan Kawasan Tambang Terbuka Batu bara PT. BA Tanjung Enim dan sekitarnya tahun 2008, berdasarkan interpretasi citra satelit.

Pemanfaatan Citra Satelit untuk Pertanian dan Perkebunan



Perencanaan lahan-lahan pertanian yang akan ditanami jenis tanaman dengan varietas tertentu dalam pilot project penelitian diversifikasi dan ketahanan terhadaphama dan penyakit. 



Pemetaan Lahan Pertanian dan Jenis Komoditi yang ditanam untuk menghitung jumlah produksi pertanian wilayah. 



Analisis penghitungan jumlah pohon dalam perkebunan kelapa sawit, dalam upaya menaksir jumlah produksi dalam luasan area tertentu, berdasarkan sampel area untuk mengetahui kerapatan pohon per luasan, atau dengan cara otomatis menggunakan pengolahan deteksi berdasarkan profil intensitas mahkota pohon dan konsep geometri diferensial dan kurva tepian objek. 


Monitoring optimalisasi pola penanaman kelapa sawit pada areal perkebunan.

Pemanfaatan Citra Satelit untuk Perencanaan Infrastruktur



Perencanaan pembangunan jalan tol Bandung-Sumedang, disajikan dalam bentuk 3 dimensi untuk mengetahui bagian yang harus ditimbun, dipotong atau dibuat jembatan serta wilayah pembebasan.


Perencanaan Jalur Transportasi dan Trayek dalam suatu region, sehingga bisa menjangkau seluruh wilayah.

Pemanfaatan Citra Satelit dalam Pembuatan Peta Wilayah




Peta garis wilayah Kota Jambi hasil interpretasi dan delineasi citra satelit, sehingga menghasilkan peta vektor skala 1 : 5000.


Pemetaan situasi di sepanjang koridor jalan tol yang melintasi wilayah Provinsi Banten sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah.